Sejarah Mata-mata AS di Jepang

Sejarah Mata-mata AS di Jepang – Tujuan rahasia Canon Biro di dasar kepemimpinan Letnan Kolonel Jack Canon terpaut dengan pembasmian aksi komunisme di Jepang, persenjataan, serta, profesi agen rahasia di malam hari.

Sejarah Mata-mata AS di Jepang

eyespymag – Robert Whiting, pengarang novel Tokyo Underworld: The Fast Times and Hard Life of an American Gangster in Japan, menorehkan di Asia Times hal era pendudukan Amerika Sindikat di Jepang pasca- Perang Bumi II. Whiting awal kali tiba ke Jepang pada 1962 bersama tentara AS kala beliau ditugaskan di Stasiun Hawa Fuchu di pinggiran Tokyo. Ia berumur 19 tahun, analis intelijen elektronik berpengalaman yang bertugas di Elint Center, bunker tanpa jendela yang dilindungi oleh pengawal bersenjata.

Menurut laporan matamatapolitik, Elint Center terletak di dasar pengawasan bersama Tubuh Intelijen Pusat( CIA), yang melaksanakan penerbangan agen rahasia rahasia pesawat detektif U- 2 di atas Uni Soviet serta Komunis Cina 3 kali sepekan, serta Tubuh Keamanan Nasional( NSA), yang melaksanakan penerbangan ketinggian kecil serta tujuan pengawasan pantai di area itu.

Elint Center ialah cakra pelopor berarti dalam desain pertahanan Amerika Sindikat dengan cara totalitas dikala itu. Itu merupakan sasaran penting Rusia sepanjang Darurat Peluru kendali Kuba. Pada sesuatu dikala sepanjang 13 hari bentrokan itu, pimpinan tentara AS apalagi memerintahkan Whiting serta teman- temannya menulis pesan perceraian ke rumah.

Baca juga : Pasukan Khusus Rajawali Indonesia

Dikala bertugas di Elint Center, Whiting mulai berlatih mengenai asal usul ensiklopedis pembedahan intelijen Amerika Sindikat di Tokyo sepanjang masa pasca- perang. Ia pula berlatih mengenai Canon Biro berkah seseorang pensiunan bintara besar yang memahami Jack Canon.

Sebagian dasawarsa setelah itu, sehabis Whiting menulis novel Tokyo Underworld pada 1999, ia mewawancarai 2 agen Canon yang sedang hidup. Awal yakni Victor Matsui, seseorang nisei ataupun angkatan kedua generasi Jepang- Amerika dari Los Angeles, California serta sempat satu kali memenangkan sumo pemula Amerika Sindikat. Kedua yakni Alonzo Shattuck, mantan sersan Angkatan Bumi AS dari St. Louis, Missouri.

Canon Biro merupakan golongan pembedahan rahasia yang berawal dari era dini pendudukan AS di Jepang. Awal mulanya diketahui selaku Bagian Z, bagian itu dibangun pada 1946 bersama dengan golongan lain oleh kapak Intelijen G- 2 dari General Headquarters di dasar Utama Jenderal Charles A. Willoughby.

Willoughby diguncang oleh perkembangan gerombolan Mao Zedong di Cina, kehadiran Korea Utara yang pro- Soviet, serta kenaikan unjuk rasa oleh golongan kiri di Jepang yang mengecam kemantapan politik negeri.

Canon sempat bekerja di Kalimantan serta Manila sepanjang Perang Bumi II selaku pakar materi peledak serta jadi salah satu orang Amerika awal yang merambah Tokyo sehabis perang. Ia datang pada September 1945 selaku badan 411 Counter Intelligence Corps( CIC).

Bunda Canon berawal dari Jerman. Canon sendiri lancar berbicara Jerman. Salah satu aksi pertamanya dikala berlabuh di bunda kota yang dibom merupakan membuka lemari besi di Kedutaan Besar Jerman, di mana beliau menciptakan akta yang membuktikan jaringan agen rahasia Sorge yang populer itu sedang bekerja.

Canon bawa akta itu ke Willoughby di G- 2. Willoughby, pula generasi Jerman, setelah itu membuat golongan sendiri di dasar Canon buat membasmi agen rahasia komunis di Tokyo.

Canon merekrut 26 nisei, agen Eropa- Amerika serta Korea- Amerika, dan melatih mereka buat melaksanakan pembedahan rahasia melawan Uni Soviet serta partisan komunis di Jepang. Golongan Canon bekerja bawa senjata, melaksanakan penahanan, serta melaksanakan investigasi.

Mereka merupakan salah satu dari beberapa golongan di G- 2 yang targetnya diperluas dengan pembuatan Republik Orang Demokratik Korea yang beraliran komunis serta pengambilalihan komunis di Cina. Seluruh insiden itu menolong mengganti tujuan dini pendudukan Amerika Sindikat dari mengganti Jepang jadi peminat perdamaian versi Swiss di Asia jadi bermaksud membuat Jepang selaku baluarti di Asia melawan komunisme.

Di antara banyak pemanfaatan Canon Biro merupakan infiltrasi pada 1948 dari penguasa DPRK yang terkini dibangun. Korea Utara, bagi wawasan Canon pelajari lewat informan bumi pidana, sudah memproduksi heroin yang disuling dari cerang apiun di Manchuria di Cina dengan tujuan membanjiri area Tokyo- Yokohama sekalian dengan narkoba.

“ Pemerintahan DPRK mempunyai 2 tujuan,” tutur Victor Matsui, yang menghabiskan beberapa besar era perang di barak penangkapan di Arkansas.“ Salah satunya merupakan menjual narkoba mereka sebesar bisa jadi di Jepang serta menuangkan keuntungannya pada Partai Komunis Jepang( JCP).”

“ Tujuan yang lain merupakan mengganti sebesar bisa jadi angkatan Amerika jadi pemadat heroin alhasil mereka tidak pantas buat bertarung dalam perang yang hendak terjalin di Semenanjung Korea, yang rusak 2 tahun setelah itu pada 1950.”

Hingga dikala itu, heroin di Jepang belum banyak, melainkan yang dibawa dari Cina oleh ultranasionalis Yoshio Kodama. Badan spionase di bawahnya Kodama Kikan terdiri dari para yakuza sudah menjarah Cina buat membiayai usaha perang di desa laman.

Boks harta karun era perang Kodama sudah menolong mendirikan Partai Bebas Demokratik( LDP) pada 1955. Cetak biru DPRK jauh lebih ambisius.

Canon Biro tiba dengan konsep aduan yang berani. Berkedok selaku kelompok yakuza yang berplatform di Yokohama di dasar kepemimpinan orang Korea- Amerika dari San Diego bernama Young Hou, agen- agen Canon berangkat ke Pyongyang, Korea Utara serta membuat perjanjian dengan para jenderal buat megedarkan heroin sebesar bisa jadi yang dapat dipasok.

Mereka juga kembali ke Tokyo. Tidak lama setelah itu, suatu kapal penangkap ikan Korea Utara merendahkan selusin kaleng aluminium dalam sejenis pelampung di mulut Teluk Tokyo. Tiap kaleng aluminium bisa seberat satu kg serta mempunyai merek tercetak dalam bahasa Inggris, Red Lion.

Di dalam kaleng- kaleng itu ada paket 99, 9 persen heroin asli. Para agen mengutip kaleng serta membawanya ke kantor di Yokohama, lalu memecahkan, menimbang, serta mengukur heroin di dalamnya.

Alonzo Shattuck memandu perahu yang mengutip botol heroin. Ia mengatakan,“ Heroin itu amat kokoh alhasil kala cuma sedikit abuk yang terlempar ke hawa sepanjang cara pengukuran telah dapat membuat seluruh orang mabuk kepayang.”

Agen- agen itu pasti saja tidak mau berdagang heroin ataupun mengatakan pembedahan mereka, jadi mereka menyimpannya serta mengirim berita pada Korea Utara, mereka sudah kehabisan antaran di laut serta memohon supaya paket heroin yang lain lekas dikirim. Lumayan banyak heroin yang lenyap pada era itu.

Korea Utara mengirim pengiriman selanjutnya serta pengiriman yang lain sehabis itu, namun setelah itu berprasangka kala tidak terdapat angkatan pemadat yang nampak. Jadi mereka menyudahi ikatan dengan para pembohong di dasar Young Hou serta membuat perjanjian dengan kelompok yakuza asli yang berplatform di wilayah Yokohama.

Baca juga : Penerapan Teknologi Informasi Di Bidang Pemerintahan

Heroin lekas dijual di jalanan kota itu, namun dipotong sebesar 20 kali dengan beberapa profit disedot Partai Komunis Jepang.

“ Pada akhir 1948,” Shattuck menceritakan,“ obat- obatan ilegal terdapat di mana- mana. Ada jembatan khusus di Yokohama di mana Kamu bisa membeli heroin dalam jumlah berapa juga yang Kamu mau. Obat bius itu tergenang di dasar air dalam paket kuat air yang diikatkan pada ikatan yang hendak ditarik bakul heroin buat penuhi antaran Kamu.”

Sehabis kelompok yakuza yang sesungguhnya mengutip ganti penyaluran, tujuan Canon Biro jadi mencegat pengiriman obat- obatan dengan cara rahasia. Dasar bertembakan hebat antara agen- agen Canon serta kelompok yakuza terjalin di tepi laut di luar Yokohama, di halaman biasa, serta sering- kali di kuil terasing pada jam- jam hening.