Search for:
Turki Tangkap 15 Jaringan Mata-mata Dinas Rahasia Israel

Turki Tangkap 15 Jaringan Mata-mata Dinas Rahasia Israel – Operasi yang melibatkan tak kurang dari 200 aparat keamanan Turki telah menangkap 15 anggota jaringan spionase (mata-mata) Israel yang bekerja untuk Mossad.

Turki Tangkap 15 Jaringan Mata-mata Dinas Rahasia Israel

eyespymag – Jaringan spionase dinas rahasia Israel Mossad itu diduga melakukan tindakan mata-mata terhadap lawan-lawan Israel dan mahasiswa asing di negara tersebut.

Baca juga : Pengakuan Mata-Mata Mossad Israel Kala Tembus Iran

Melansir obsessionnews, agen-agen yang bekerja untuk Mossad ini telah dipantau selama satu tahun.

Kelima spionisme badan rahasia ditangkap di di 4 provinsi di Turki pada 7 Oktober, tetapi data penahanan ini terkini diumumkan dengan cara terbuka pada Kamis( 21/ 10/ 2021).

Operasi buat membekuk anggota jaringan agen rahasia ini dibantu oleh tidak kurang dari 200 petugas.

Bagi data, anggota jaringan agen rahasia itu mengirim data pada Mossad, mengenai mahasiswa- mahasiswa asing di perguruan- perguruan besar Turki, paling utama yang diperkirakan hendak bertugas di departemen pertahanan di era kelak.

Dituturkan, dalam pertemuan ini, data serta akta yang dikira berarti untuk Israel diserahkan pada opsir Mossad.

Biro rahasia Israel melunasi, dengan angka bervairasi, atas penyediaan data mengenai situasi banyak orang Palestina yang bermukim di Turki. Angka pembayaran dikabarkan menggapai puluhan ribu dolar.

Data lain yang dikirim ke agen- agen Mossad merupakan siapa saja orang Palestina yang berkuliah di universitas- universitas di Turki serta sarana apa saja yang mereka miliki.

Data ini digunakan buat menata profil buat setelah itu dikirim ke para administratur Mossad di luar negara, lewat program daring yang terenkripsi.

Jaringan agen rahasia ini pula dibilang mengakulasi data mengenai perkumpulan serta badan di Turki serta memilah data ini dengan Mossad.

Sebagian anggota jaringan dikabarkan lenyap“ buat mempermudah kegiatan mereka”, tetapi modus ini dapat diendus oleh biro intelijen Turki.

Disaat ini 15 anggota jaringan agen rahasia itu lagi diinterogasi, serta sedemikian itu beres, berkasnya hendak dilimpahkan ke majelis hukum.

Tadinya, Yossi Cohen, yang terkini saja pensiun dari letaknya selaku kepala tubuh intelijen Israel, Mossad, sudah membeberkan Operasi agen rahasia negaranya kepada Iran lewat suatu tanya jawab dengan alat.

Bagi Cohen, Mossad melancarkan kelakuan perampokan dokumen- dokumen program nuklir Iran di suatu bangunan pada 2018. Operasi itu sukses memindahkan puluhan ribu akta dari Iran ke Israel.

Ia pula membawa alamat kalau Israel ikut serta dalam penghancuran sarana nuklir Iran di Natanz dan pembantaian seseorang akademikus nuklir Iran.

Cohen menjabarkan perihal ini pada reporter Ilana Dayan dalam program dokumenter Uvda yang ditayangkan stasiun tv Israel Channel 12.

Cohen sendiri pensiun selaku kepala Mossad minggu kemudian. Cohen dinaikan selaku kepala Mossad pada akhir 2015 oleh Benjamin Netanyahu yang Disaat itu sedang berprofesi kesatu menteri. Netanyahu terkini saja dilengserkan oleh politikus Naftali Bennett serta aliansi kapak kanan.

Cohen bukan orang terkini di tubuh intelijen Israel. Ia berasosiasi dengan badan itu pada 1982 sehabis mengenyam pembelajaran ahli di London, Inggris.

Dalam tanya jawab dengan Ilana Dayan, Cohen berterus terang memiliki“ ratusan paspor” sepanjang kariernya. Penuturan terutama Cohen Disaat diwawancara merupakan hal perampokan arsip- arsip program nuklir Iran.

Isi arsip- arsip itu sempat dijamah Netanyahu dalam bertemu pers pada 2018. Disaat itu ia mengklaim dirinya memiliki fakta kalau Iran berusaha menghasilkan senjata nuklir dengan cara rahasia seraya menjaga wawasan itu rapat- rapat—tuduhan yang setelah itu dibantah Iran.

Pengakuan Mata-Mata Mossad Israel Kala Tembus Iran

Pengakuan Mata-Mata Mossad Israel Kala Tembus Iran – Jaringan mata-mata Zionis Israel ibarat gurita, tangannya menjarah ke mana-mana. Sasarannya tak terkecuali Iran, negara yang memandang Israel sebagai ‘setan kecil’ dan musuh besar nomor dua setelah ‘si setan besar’ Amerika Serikat.

Pengakuan Mata-Mata Mossad Israel Kala Tembus Iran

eyespymag – Tapi sepandai-pandai para spion Mossad beraksi di Iran, 13 di antaranya telah diketahui belangnya oleh Iran. Peristiwa persidangan mereka terjadi pada tahun 2000 yang lalu.

Melansir republika, Ke-13 agen Israel tersebut sebenarnya berkewarganegaraan Iran. Tapi lantaran ia keturunan Yahudi, mereka mau saja direkrut Mossad dan dibujuk untuk berkhianat terhadap Iran. Ke-13 tersangka mata-mata Israel ditangkap tiga kota berbeda di Iran, Shiraz, Isfahan, dan Teheran.

Baca juga : Badan Mata-Mata China Dituduh Gunakan Peretas Kontrak

Salah satunya merupakan, Hamid Tefilin. Beliau berterus terang, sudah berencana melaksanakan bimbingan di dasar tubuh intelijen Israel, Mossad. Bab pengakuan Tefilin ini di informasikan pada para reporter oleh jubir majelis hukum, Hossein Ali Amiri.

Konferensi memanglah tertutup, serta para pemburu informasi dilarang merambah ruang majelis hukum buat meliput jalannya konferensi. Semacam tuturkan Amiri, Tefilin berterus terang pula sudah membagikan dokumen- dokumen rahasia pada Israel. Akta semacam apa, Amiri sendiri menyangkal menjelaskannya dengan cara rinci pada para reporter.

Lebih jauh, Tefilin berterus terang pula, sempat 2 kali mendatangi Israel. Apalagi sepanjang di negara Ibrani itu, beliau dibayar 500 dolar per bulan. Tetapi Tefilin melawan dakwaan kalau beliau sudah merekrut beberapa orang buat jadi badan 2 jaringan agen rahasia yang tiap- tiap berpangkalan di Teheran serta Shiraz, kota di bagian selatan Iran.

Biarpun begitu, pengacara Tefilin, Ismail Nasseri berkeras kliennya tidak ikut serta dalam kelakuan agen rahasia. Bagi hukum Iran, mendatangi Israel, memperoleh penataran pembibitan di situ apalagi ubah mengubah data dengan pihak asing tidak diucap selaku kelakuan agen rahasia, tutur Ismail.

Beliau tegaskan pula kalau orang Iran manapun diperkenankan oleh hukum buat berkaitan dengan negeri asing, apalagi dengan Israel, negeri Ibrani yang tidak diakui keberadaannya oleh Iran. Wajib diketahui pula, kontak yang dicoba masyarakat Iran dengan suatu jaringan spionase asing pula tidak diucap selaku kelakuan agen rahasia oleh hukum Iran, ucap Ismail. Tidak hanya Tefilin, terdapat 2 tersangka yang lain yang pula menempuh pengecekan. Sehabis mengecek ketiga tersangka, juri menyudahi buat menunda konferensi sampai hari Rabu( 3/ 5/ 2000).

Dalam suatu tanya jawab dengan stasiun tv, Hamid Tefilin, masyarakat Iran berdarah Ibrani, tersangka penting dalam permasalahan agen rahasia mengatakan, Aku sudah mencederai tanah air aku dengan jadi agen rahasia Israel, tutur Tefilin.

Dalam pengakuan yang beliau lontarkan melalui tanya jawab dengan tv penguasa Iran itu, Tefilin pula berterus terang bersalah atas apa yang sudah dikerjakannya. Aku bersalah. Aku menyambut dakwaan yang dialamatkan pada aku. Aku memanglah agen rahasia Israel, tuturnya dengan mimik amat hening. Pengakuannya ini disiarkan oleh tv penguasa Iran dalam kegiatan informasi, Senin malam( 1/ 5/ 2000).

Menggunakan pakaian bui warna abu- abu, beliau lalu jelas berterus terang amat menyesal. Tetapi apa yang sudah beliau jalani, tutur Tefilin, karena kelakuan Israel pula. Beliau merasa ditipu begitu saja oleh Israel yang lalu menembus merayunya buat balik gagang pada Iran, tanah airnya.

Dalam merayu, tuturnya, penguasa Israel senantiasa berkata pada banyak orang Iran berdarah Ibrani yang mau direkrutnya kalau Israel merupakan Tanah yang Dijanjikan untuk bangsa Ibrani. Termakan oleh rayuan itu, Tefilin setelah itu menata tahap buat aktivitas mata- matanya.

Salah satunya merupakan dengan merekrut beberapa masyarakat Orang islam Iran. Dari merekalah, Tefilin memperoleh beberapa data berarti yang setelah itu disampaikannya pada Israel.

Aku sudah mencederai Iran serta memijak- memijak keyakinan yang diserahkan pada aku oleh penguasa ataupun warga. Sangat aku amat menyesal. Saat ini aku mengetahui kalau Iran merupakan rumah aku sebab aku bermukim di mari.

Kisah Dari George Blake Yang Menjadi Mata-Mata Soviet

Kisah Dari George Blake Yang Menjadi Mata-Mata Soviet – George Blake, mantan agen tubuh intelijen Inggris MI6 serta salah satu agen dobel termasyur pada dikala Perang Dingin, tewas bumi pada umur 98 tahun, bagi informasi alat Rusia. Sepanjang 9 tahun, agen rahasia Soviet ini membongkar data yang berakhir pada pengkhianatan kepada paling tidak 40 badan agen MI6 di Eropa Timur.

eyespymag

Kisah Dari George Blake Yang Menjadi Mata-Mata Soviet

eyespymag – Beliau dipenjara di London pada 1960, tetapi melarikan diri pada 1966 serta angkat kaki ke Rusia. Tubuh Intelijen Luar Negara Rusia( SVR) berkata Blake” mempunyai cinta yang ikhlas buat negeri kita”. Kepergiannya, yang dikabarkan oleh alat kepunyaan penguasa Rusia, Angkuh Novosti, dikonfirmasi oleh Sergei Ivanov, kepala dari dinas pers SVR.

Kepala negara Rusia Vladimir Putin menggambarkannya selaku” handal yang luar lazim dengan kegagahan serta energi kuat hidup spesial”. ” Sepanjang bertahun- tahun usaha keras serta beratnya, beliau membagikan partisipasi yang betul- betul tidak berharga buat membenarkan penyeimbang penting serta pelanggengan perdamaian di planet ini,” tuturnya dalam catatan duka cita. ” Batin kita hendak senantiasa menghormati ingatan hangat dari laki- laki legendaris ini.” Blake lahir dengan julukan George Behar pada 11 November 1922 di Rotterdam, Belanda.

Bapaknya merupakan orang Spanyol generasi Ibrani yang bertempur buat Inggris sepanjang Perang Bumi I serta memperoleh kebangsaan Inggris. Blake sendiri bertugas buat aksi perlawanan Belanda sepanjang Perang Bumi II, saat sebelum melarikan diri ke Gibraltar di Spanyol yang dikontrol oleh Inggris. Beliau setelah itu, sebab kerangka belakangnya, dibawa berasosiasi ke tubuh intelijen.

Beliau lancar berbicara Belanda serta ditugaskan buat membongkar catatan berkode yang dikirim ke London oleh aksi perlawanan Belanda. Kala perang selesai, ia dikirim ke Jerman di mana ia mengawasi gerombolan Soviet yang mendiami tempat yang dahulu diucap Jerman Timur. Sehabis berhasil melaksanakan pembedahan di Jerman, beliau dikirim kembali ke Inggris di mana ia berlatih bahasa Rusia di Cambridge.

Baca Juga : Kisah Nyata Mata-Mata Dan Spycraft Yang Hebat

Blake setelah itu mengatakan:” Dengan metode itu membuat langkah lain dalam kemajuan aku mengarah komunisme, mengarah kemauan aku buat bertugas buat Uni Soviet.” Beliau dipindahkan ke Korea Selatan pas saat sebelum pecahnya perang antara Koera Selatan yang dibantu Barat serta Korea Utara yang dibantu Soviet. Tugasnya merupakan membuat jaringan agen buat mengawasi Korea Utara namun komunikasi yang kurang baik membuat tugasnya susah.

Kala Korea Utara memahami kota Seoul, Blake ditahan bersama dengan beberapa duta serta pendakwah. Beliau setelah itu menyangkal klaim kalau beliau sudah dicuci otak supaya ingin bertugas buat Uni Soviet. Blake berkata pemboman berkepanjangan di desa- desa kecil di Korea Utara oleh pesawat Amerika buatnya merasa malu dengan aksi Barat.

Beliau pula mengatakan kalau dirinya dipengaruhi oleh novel Karl Marx, Das Aset, yang dikirim ke narapidana oleh kedutaan Soviet. Blake setelah itu berpendapat:” Aku merasa lebih bagus untuk pemeluk orang bila sistem komunis berhasil, kalau itu hendak memberhentikan perang.” Pada kesimpulannya Blake menawarkan jasaanya ke kedutaan Soviet yang disambut dengan suatu tanya jawab perekrutan dengan agen KGB. Kala Blake kembali ke Inggris sehabis dilepas dari narapidana pada 1953, beliau sudah jadi agen Soviet.

Pada 1955, beliau dikirim ke Berlin, di mana beliau diberi kewajiban buat merekrut agen rahasia Soviet selaku agen dobel. Itu merupakan kewajiban yang sempurna untuk laki- laki yang saat ini sudah berkomitmen buat Uni Soviet. Sepanjang 9 tahun, Blake membongkar data yang menimbulkan pengkhianatan dekat 40 agen MI6 di Eropa Timur, yang amat mudarat Intelijen Inggris. Ia setelah itu mengatakan:” Aku tidak ketahui apa yang aku serahkan sebab sangat banyak.” Dalam suatu tanya jawab dengan BBC pada 1990, Blake berspekulasi kalau beliau sudah mencederai lebih dari 500 agen namun ia menyangkal asumsi kalau 42 dari mereka sudah kehabisan nyawa dampak tindakannya.

Kejatuhannya terjalin kala seseorang aparat biro rahasia Polandia, Michael Goleniewski, membelot ke Barat, bawa gundiknya serta spesifikasi mengenai seseorang agen rahasia Soviet di tubuh intelijen Inggris. Blake dipanggil kembali ke London serta dibekuk. Di sidang, ia berterus terang bersalah atas 5 cema membongkar data pada Uni Soviet.

Jurnalis Keamanan

George Blake melaksanakan kehancuran besar pada pembedahan intelijen Inggris sepanjang Perang Dingin, mencederai agen serta pembedahan rahasia serta membuktikan kalau KGB( tubuh intelijen Rusia) bisa melaksanakan agen di jantung negeri Inggris.

Pelariannya dari bui menaikkan rasa malu.

Alibi dibalik kelakuan yang dicoba Blake sesekali nampak misterius, paling utama perekrutan awal mulanya. Kala aku menghubunginya satu dasawarsa kemudian, beliau berkata pada aku:” Untuk aku tidak lagi berarti apakah dorongan aku dengan cara biasa dimengerti ataupun tidak.”

Bagian dari permasalahan menurutnya merupakan kalau beliau sudah memilah komunisme namun hidup buat memandang keruntuhannya serta akhir dari Uni Soviet, menempuh hari- harinya di Rusia, di mana ia sedang ditatap selaku bahadur oleh para penerusnya di KGB. Pada 1995, pelarian Blake dari bui HMP Wormwood Scrubs jadi fokus dari drama berjudul Cell Mates yang diperankan oleh bintang film Stephen Fry serta Rik Mayall. Pada 5015, film dokumenter BBC Masterspy of Moscow menceritakan mengenai apa yang diucap selaku” kehidupan yang abnormal” dari” pengkhianat yang penuh misteri”.

Kisah Nyata Mata-Mata Dan Spycraft Yang Hebat

Kisah Nyata Mata-Mata Dan Spycraft Yang Hebat – Dunia spionase yang sebenarnya tidak memiliki polesan Hollywood, tetapi pasti termasuk ketergantungan yang berlebihan pada keberuntungan yang terengah-engah dan pengambilan keputusan yang tepat. Akun-akun menarik ini dijamin akan membuat Anda terus bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kisah Nyata Mata-Mata Dan Spycraft Yang Hebat

eyespymag – Dari salah satu sejarawan terkemuka di bekas Uni Soviet, film thriller mata-mata nonfiksi tentang seorang pembunuh KGB yang membelot ke Barat mengubah wajah spionase Perang Dingin. Pada musim gugur 1961, pembunuh KGB Bogdan Stashinsky membelot ke Jerman Barat.

Setelah membocorkan rahasianya ke CIA, Stashinsky diadili dalam kasus pembunuhan yang paling dipublikasikan sepanjang Perang Dingin. Publisitas yang dipicu oleh kasus Stashinsky memaksa KGB untuk mengubah modus operandinya di luar negeri dan membantu mengakhiri karir Aleksandr Shelepin, salah satu pemimpin Soviet yang paling ambisius dan berbahaya.

Baca Juga : Begini Cara Mata-mata Menyadap Data Rahasia

Kesaksian Stashinsky, yang melibatkan penguasa Kremlin dalam pembunuhan politik yang dilakukan di luar negeri, mengguncang dunia politik internasional. Kisah Stashinsky akan menginspirasi film, drama, dan buku – termasuk novel James Bond terakhir Ian Fleming,Pria dengan Pistol Emas .

Code Warriors: Pemecah Kode NSA dan Perang Intelijen Rahasia Melawan Uni Soviet ” oleh Stephen Budiansky

Badan Keamanan Nasional lahir dari program pemecah kode legendaris Perang Dunia II yang memecahkan kode Jerman dan Jepang yang terkenal, sehingga mengubah gelombang kemenangan Sekutu.

Pada tahun-tahun pascaperang, ketika Amerika Serikat mengembangkan musuh baru di Uni Soviet, komunitas intelijen kami mendapati dirinya tidak menargetkan tentara di medan perang, tetapi mata-mata yang dicurigai, pemimpin asing, dan bahkan warga negara Amerika.

Sepanjang paruh kedua abad kedua puluh, NSA memainkan peran penting, seringkali penuh dan kontroversial dalam peristiwa-peristiwa besar Perang Dingin, dari Perang Korea hingga Krisis Rudal Kuba hingga Vietnam dan seterusnya.

Into the Lion’s Mouth : Kisah Nyata Dusko Popov : Mata-Mata Perang Dunia II, Patriot, dan Inspirasi Kehidupan Nyata untuk James Bond oleh Larry Loftis

Pada suatu malam yang sejuk di bulan Agustus tahun 1941, seorang playboy Serbia membuat kehebohan di Casino Estoril di Portugal dengan melemparkan taruhan bakarat yang sangat besar untuk mempermalukan lawannya. Orang Serbia itu adalah agen ganda Inggris, dan uang yang baru saja dia curi dari Jerman adalah milik Inggris.

Dari pinggir lapangan, menonton dengan penuh minat tak lain adalah Ian Fleming Pemain Serbia itu adalah Dusko Popov. Sebagai anak muda, dia dikeluarkan dari sekolah persiapan London.

Bertahun-tahun kemudian dia akan ditangkap dan diasingkan dari Jerman karena membuat pernyataan yang menghina tentang Reich Ketiga. Ketika Perang Dunia II terjadi, playboy menjadi mata-mata, akhirnya melayani tiga tuan berbahaya: Abwehr, MI5 dan MI6, dan FBI.

Pada 10 Agustus 1941, Jerman mengirim Popov ke Amerika Serikat untuk membangun jaringan mata-mata dan mengumpulkan informasi tentang Pearl Harbor. FBI mengabaikan kuesioner Jerman-nya, tetapi J. Edgar Hoover berhasil membuka penyamarannya.

Sementara MI5 sangat membutuhkan Popov untuk menipu Abwehr tentang invasi D-Day, mereka meyakinkannya bahwa kembalinya ke Markas Besar Dinas Rahasia Jerman di Lisbon akan mengakibatkan penyiksaan dan eksekusi.

“Into the Lion’s Mouth” adalah kisah keliling dunia tentang keterlibatan seorang pria dengan spionase, pembunuhan, pembunuh, dan kekasih termasuk mata-mata musuh dan bintang muda Hollywood. Ini adalah kisah dalih dan rayuan, patriotisme, dan keberanian berdarah dingin. Ini adalah kisah Dusko Popov―inspirasi untuk James Bond.

Rogue Heroes: Sejarah SAS, Unit Pasukan Khusus Rahasia Inggris yang Menyabotase Nazi dan Mengubah Sifat Perang oleh Ben Macintyre

Layanan Udara Khusus Inggris atau SAS adalah gagasan David Stirling, seorang aristokrat muda yang tidak memiliki tujuan di awal kehidupannya yang mendustakan pikiran strategis yang luar biasa.

Di mana sebagian besar rekan-rekannya melihat teater Afrika Perang Dunia II sebagai perjuangan berlarut-larut dengan pasukan gurun Rommel, Stirling melihat peluang: dengan sejumlah kecil elit, pria terlatih, dia bisa terjun payung di belakang garis musuh dan menyabot pesawat dan bahan perang mereka.

Dipasangkan dengan lawan konstitusionalnya, martinet Jock Lewes yang disiplin, Stirling mengumpulkan kekuatan tempur revolusioner yang tidak hanya akan menjungkirbalikkan keseimbangan perang, tetapi juga sifat pertempuran itu sendiri.

Mata-Mata yang Tidak Bisa Mengeja: Pengkhianat Disleksia, Kode yang Tidak Dapat Dipecahkan, dan Perburuan FBI untuk Rahasia yang Dicuri Amerika oleh Yudhijit Bhattacharjee

Kisah nyata yang mendebarkan tentang perburuan FBI terhadap pengkhianat yang cerdik Brian Regan – yang dikenal sebagai Mata-Mata yang Tidak Bisa Mengeja. Sebelum pelanggaran data Edward Snowden yang terkenal, pencurian rahasia pemerintah terbesar dilakukan oleh seorang pengkhianat cerdik yang skema spionasenya yang rumit dan sistem pesan kode yang rumit dibuat semakin membingungkan oleh disleksianya.

Namanya Brian Regan, tapi dia kemudian dikenal sebagai The Spy Who Couldn’t Spell. Pada bulan Desember 2000, Agen Khusus FBI Steven Carr dari biro Washington, DC, kantor menerima paket dari FBI New York: serangkaian surat berkode dari pengirim anonim ke konsulat Libya, menawarkan untuk menjual rahasia intelijen Amerika Serikat. Tawaran itu, dan ancamannya, terlalu nyata.

Seorang analis CIA yang memproklamirkan diri dengan izin rahasia memiliki informasi tentang satelit pengintai AS, sistem pertahanan udara, depot senjata, pabrik amunisi, dan bunker bawah tanah di seluruh Timur Tengah. Membasmi pengkhianat tidak akan mudah, tetapi petunjuk tertentu menunjukkan agen pemerintah dengan latar belakang militer, keluarga, dan sangat membutuhkan uang.

Memimpin tim penyelidik dan pemecah kode yang rajin, Carr menghabiskan bertahun-tahun memburu mata-mata berbahaya dan tembolok rahasia curiannya. Dalam film thriller mata-mata kehidupan nyata yang serba cepat ini, Yudhijit Bhattacharjee mengungkapkan bagaimana FBI mengungkap jaringan kode aneh Regan untuk membangun kasus melawan seorang pria yang hampir menghancurkan keamanan militer Amerika.

The True Believer: The Secret Life of Noel Field, Mata-Mata Amerika Terakhir Stalin oleh Kati Marton

Film thriller mata-mata kehidupan nyata yang menakjubkan ini, penuh dengan bahaya, kesetiaan yang salah tempat, pengkhianatan, pengkhianatan, dan kejahatan murni, dengan plot twist yang layak untuk John le Carre, relevan hari ini sebagai kisah fanatisme dan panjangnya yang dibutuhkan kita.

True Believer mengungkapkan kehidupan Noel Field, seorang Amerika yang mengkhianati negaranya dan menghancurkan keluarganya. Field, yang pernah menjadi orang Amerika yang bermaksud baik dan memiliki hak istimewa, memata-matai Stalin selama tahun 1930-an dan 40-an. Kemudian sebuah pion dalam strategi master jahat Stalin, Field diculik dan disiksa oleh KGB dan dipaksa untuk bersaksi melawan rekan-rekan Komunisnya sendiri.

Bagaimana seorang pegawai Departemen Luar Negeri AS yang berpendidikan Ivy League, yang berakar kuat dalam budaya dan sejarah Amerika, menjadi seorang Stalinis yang keras?

Tahun 1930-an, ketika Noel Field bergabung dengan gerakan bawah tanah rahasia Gerakan Komunis Internasional, adalah masa keruntuhan nasional: sepuluh juta orang Amerika menganggur, rasisme yang merajalela, mundur dari dunia tepat ketika fasisme mulai berkembang, dan Washington — sebelum FDR kering dari ide-ide segar.

Komunisme menjanjikan pembetulan kesalahan sosial dan politik dan banyak generasi Field tergoda oleh nyanyian sirenenya. Namun, hanya sedikit yang melangkah sejauh Noel Field dalam mengkhianati negara mereka sendiri.

Dengan mata reporter untuk detail, dan pemahaman sejarawan tentang peristiwa bencana abad kedua puluh, Kati Marton menangkap pencarian memukau Field untuk kehidupan makna yang salah besar.

“True Believer” didukung oleh akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke korespondensi keluarga Lapangan, catatan Polisi Rahasia Soviet, dan pelaporan tentang pemain kunci dari Alger Hiss, Direktur CIA Allen Dulles, dan master mata-mata Perang Dunia II, ‘Wild Bill’ Donovan — hingga yang paling banyak jahat dari semua: Josef Stalin. Sebuah cerita waktu lain, ini adalah kisah yang relevan untuk semua waktu.